Senin, 21 Oktober 2019

Tingkat 2 D3 Akuntansi ( Pengalaman PKN STAN Part 11 )

Baik, bismillah. Akhirnya ngelanjutin Pengalamanku di PKN STAN dan ini udah sampai bagian ke 11. Tingkat 2 ini aku gak begitu ingat jelas, jadi kujadikan satu post aja. Kenapa aku bisa tidak ingat? Nanti akan ku ceritakan.

Well, tingkat 2 adalah sebuah ketakutan untuk seluruh mahasiswa di dunia per diploma tigaan akuntansi. Kenapa? Karena ada mata kuliah yang katanya paling berat, paling susah, dengan dibawakan oleh dosen yang tidak kalah menyeramkan.

Dan lebih sulit untukku menjalani satu tahun ke depan karena aku berpisah sama sahabatku. Di kelas baru ini, cuma ada satu orang yang berasal dari kelas yang sama denganku sebelumnya, yaitu Radit. si Radit ini, aku cukup kenal tapi bukan yang akrab gitu, dan dia laki-laki. Dalam hatiku waktu lihat nama-nama orang di kelasku.... "Duh, aku bakal kesepian gak ya?"

Oke, ini mata kuliahnya aku lihat dari google, karena yaa itulah, aku lupa di tingkat 2 ini hidupku seperti apa. Hehe. Bismillah, semoga ga salah info.

Dimulai dari Semester 3, Mata Kuliahnya adalah:
1. Ekonomi Makro (Makro Ekonomi)
Matkul ini gimana ya, aku lupa. Seingatku, ini lebih mudah dari MikroEkonomi. Mungkin karena aku udah mulai terbiasa belajar ekonomi, jadi yang ini lebih enak aja. Kurvanya lebih mudah dimengerti. Istilah-istilahnya lebih relate dan gak asing buatku. Kalau gak salah, Dosenku juga baik, jelasinnya juga lumayan enak. Walaupun enak, aku tetap bekerja keras memahami ekonomi. hehe.

2. Perpajakan I
Alhamdulillah, Perpajakan I ini aku dapat dosen yang baik banget, ngajarnya enak banget, simple cara berpikirnya, mudah dalam mengerjakan soal. Terbaik! aku jadi paham banget pasal-pasal Perpajakan yang dipelajari saat itu. Di semester ini kalau gak salah yang dibahas itu PPh 21. Harusnya ribet, tapi enak banget diajar Bapak ini. Kami sering latihan soal. Dan kebetulan Bapaknya juga Dosen Koordinator, jadi aku gak khawatir, karena bapaknya ini jarang ngasih soal yang menjebak. Lancar banget aku ngerjain ujian, walaupun sampai nambah kertas, tapi aku bahagia setiap mengerjakan perpajakan ini.

3. Akuntansi Menengah I (AKM I)
https://www.oreilly.com/library/cover/9781118443965/360h/
 Hmm. AKM I ini bahas apa yaa. Setelah aku membaca daftar isi buku Intermediate Accounting nya Kieso, Bismillah semoga aku ga salah, kami belajar Chapter 1,2,4,5,6,7 bisa dilihat daftar isinya si ( https://www.oreilly.com/library/view/intermediate-accounting-ifrs/9781118443965/ ). Susah? yah lumayan lah logikanya bermain di sini. Seru sih, aku suka, susah tapi menyenangkan. Kalau gak salah, aku dapat dosen yang bikin kuis sebelum masuk materi, dan nilaiku pas pas an aja waktu kuis ini hehe. Tapi gakpapa, aku gak masalah dapat nilai biasa aja, yang penting aku mengerti dan aku sudah berusaha semaksimal mungkin hehe. Alhamdulillah usaha keras tidak mengkhianati. Aku dapat B+ buat matkul ini. dengan nilai akhir 79 sekian. Its fine, really!

4. Lab AKM I
Yah intinya sama serunya dengan AKM I. Nilai akhir lab ku lebih bagus dari nilai akhir AKM, ku dapat A- kalau gak salah. Ya karena ini banyak ngitung dibanding AKM yang banyak teori dan aku suka kebalik-balik kalau baca pilihan ganda, yah begitulah.

5. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Inilah Matkul ter MVP semester ini, dosenku sudah tua, kalau bicara slow sekali dan suaranya lembut. Satu semester ini aku gak pernah belajar di kelas, bingung banget waktu disuruh ngerjain soal. Udah berusaha tanya sama murid terpintar di kelas, tetep aku gak ngerti ini matkul dan bapak dosen ngomong apa. Alhamdulillah aku gak kuliah sendirian di PKN STAN, sahabatku yang berada di kelas lain sangat berjasa membantu aku buat belajar, memahami konsep, dan ngerjain soal-soal. Jadi, aku berhasil melewati tengah semester ini merupakan berkat jasa dari sahabatku ini. Kemudian di periode setelah UTS, aku ikut les yang pengajarnya kakak tingkat yang pintar. Yah alhamdulillah survive dari matkul ini. Aku lulus dengan nilai akhir B+. Itu beneran sebuah keajaiban sih, gak nyangka bisa dapat segitu, alhamdulillah. Terima kasih Sahabatku dan Senior pengajar Les.

6. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan matkul ini. Mudah sih menurutku, nilaiku alhamdulillah A atau A- gitu, lupa. Yha, semudah itu. Ya ga mudah banget sih, tapi bisa dipelajari, dan dosenku waktu itu enak jelasinnya. Gak banyak teori yang harus dihafal. Banyak praktik  tentang aplikasi akuntansi. terus ada tugas kelompok gitu buat mendalami aplikasi-aplikasi akuntansi. Enak sih menurutku, jadi di kelas seru, banyak pengetahuan baru karena ya baru kali ini aku tahu kalau ada aplikasi akuntansi dan cara kerjanya gimana. Waktu ujian yang menurutku cukup sulit adalah disuruh bikin flowchart. Aku kadang suka bingung cara penempatan simbol dan bagian-bagiannya juga.

7. Akuntansi Pemerintah I (Akpem I)
Buku yang dipakai adalah buku yang diterbitin oleh PKN STAN. Nama Pengarangnya adalah nama dosenku sendiri. Dosenku adalah Pak Andi yang merupakan Kaprodi III Akuntansi saat itu. Beliau mengajari kami dari nol. Kami juga selalu membawa PSAK setiap ada matkul ini. Beliau detail banget nyuruh kami tahu setiap istilah-istilah dalam Akpem. Udah gitu setiap latihan soal, beliau pasti ikutan jawab soalnya, jadi kami tidak bingung sama nama-nama akun di Akpem yang cukup banyak perbedaan dengan akuntansi IFRS. Ujiannya? Susah lumayan, banyak asumsi, tapi yaudah gitu, kalau aku ngerjain jurnal kayak gini, biasanya aku tulis asumsinya kalau gak jelas. karena Pencatatan akuntansi itu ya tentang asumsi masing-masing akuntan kan?


Semester 4:
1. Keuangan Publik (KeuPub)
Aku ingat sekali dosennya adalah alumni SMAN 6 Yogyakarta. Namanya Pak I Gede. Bapaknya seru deh kalau ngajar. Setiap pertemuan, beliau bilang kalau KeuPub ini tidak sulit, kita pasti bisa mengikuti matkul ini. Mungkin karena mindset itu, aku jadi semangat banget belajar KeuPub. Ini merupakan Matkul hafalan juga, tapi yah aku ikhlas untuk memahami dan menghafalkan materi-materinya. KeuPub ini lebih banyak membahas tentang kebijakan Publik. Btw, Waktu ujian, aku tumpahin semua yang aku pelajari sampai nambah-nambah kertas.

2. Perpajakan II
Disini kembali dapat dosen yang sama dengan semester sebelumnya, karena beliau sempat berhenti ngajar di akhir masa semester 3. Allah Maha Baik, beliau dikirim buat ngajar kelasku lagi. Materinya tentang PPh Final. Kembali menyenangkan, kembali mudah dipahami. Oiya, nama Dosen yang keren ini adalah Pak Nyoman.

3. Manajemen Keuangan (ManKeu)
Ini banyak ngitung rasio. Rumusnya banyak dan kalau ketinggalan aku bisa pusing banget. Karena menurutku rasio di sini harus ada pemahamannya gitu, ga perlu ngafalin soalnya kalau udah paham. Tapi kalau ga paham, seingetku ngafalinnya setengah mati, terus sering lupa juga. Awalnya tegang banget sama matkul satu ini soalnya Bu Dosen cukup disiplin dan cepet banget jelasinnya. Udah sempet suudzon, tapi ternyata alhamdulillah ibunya ngasih nilai baguus. Aku dapat A- kalau ga salah. Hehe, kayaknya aku suka banget deh sama hitungan jadi mau sesulit apapun ku tetap giat berusaha hehe.

4. Akuntansi Menengah II (AKM II)
Membahas sisa Chapter yang di buku intermediate accounting intinya. Menurutku lumayan rumit AKM di tingkat 2 ini, tapi, tetap menyenangkan dan seru. Walaupun ternyata ada yang lebih seru di tingkat 3 hehe.Terlepas dari itu, dosennya juga baik banget, dan menjelaskannya juga enak, jadi aku mudah paham. Yah, maaf ya Akuntansi ini pelajarannya mirip-mirip aku juga lupa detailnya gimana.

5. Lab AKM II
Oh iya aku ingat, ini seru banget banyak hitungan yang di AKM dan Lab AKM II ini. Ada ngitung Biological Asset, Impairment, Intangible Asset, Pensiun, Leasing, Cashflow, dan Disclosure. Jadi di Semester 4 ini akuntansinya ga ngebosenin, karena banyak macamnya. Beda sama akuntansi di semester-semester sebelumnya. Ujiannya mantap, ada beberapa soal, terus kita disuruh milih mau ngerjain yang mana. Aku inget banget waktu ujian, aku baru belajar Biological Aset di jam 4 pagi, sampai curhat sama temenku gara-gara panik. Dan temanku ngasih aku satu file soal tentang sapi dan ikan, terus dia bilang "Tenang Nin, kamu baca aja file ini, kamu pahami pelan-pelan, kamu pasti paham, kamu pasti bisa." Alhamdulillah, dia memberikan aku motivasi, dan akhirnya bener kalau aku paham dan jadi bisa ngerjain soal tentang biological asset (seenggaknya aku gak menyerah tanpa perlawanan, hehe terlepas benar atau salah).

6. Hukum Keuangan Negara (HKN)
 HKN ini asli hafalan for life. Entah kenapa di semester 4 ini aku on fire. Walaupun selalu gak semangat sama hafalan, tapi di semester ini aku bertekad memaksa diriku buat suka juga sama hafalan. Kebanyakan aku belajar dari Slide sih HKN ini, aku lupa ada buku kuliahnya atau enggak. Sepertinya waktu ujianpun aku juga menulis semua yang aku tahu, jadi nilai akhirku lumayaan.

7. Akuntansi Pemerintah II
Tergantung Dosen. Dosenku di sini baik banget, beliau membuatku jatuh cinta sama BPPK. Beliau adalah Bapak Ali Tafriji (Altaf). Pak Altaf ini kalau ngajar jelas banget, latihan soalnya banyak, tugasya juga banyak. Beliau bener-bener memanfaatkan tenaga mahasiswa. Kami ada proyek bikin video pembelajaran juga. Mantap lah. Dan Akpem ini pakai buku dari STAN kan, yang terbitnya udah cukup lama, jadi ada beberapa peraturan baru, dan beliau selalu menginformasikan tentang kesepakatan dosen-dosen akpem lainnya kalau ada jurnal yang ambigu gitu. Terbaik Pak Altaf! Terima Kasih banyak. Oiya, btw materi ini mengajari tentang Akuntansi Pemerintah Daerah.

Baiklah, sampailah kita dipenghujung post ini. Maaf aku lupa-lupa sama detail yang terjadi di Tingkat 2 ini. Tapi di Semester 4, Alhamdulillah aku mendapatkan IPK tertinggiku selama kuliah di PKN STAN. Faktor keberuntungan, juga mungkin aku banyak berusaha. Semua itu juga Allah banyak bantu, mungkin Dia mau menunjukkan kepadaku kalau aku bisa kalau aku berusaha dan ikhlas. Alhamdulillah.

One Year Full of Magic ( Rumah Quran PKN STAN )

Bismillahirrohmanirrohim...
Jadi kepikiran buat nulis ini karena aku mengakui bahwa keputusanku untuk masuk Rumah Quran (RQ) di kampus adalah keputusan terbaik yang pernah aku buat selama menjadi Mahasiswa Prodip III di PKN STAN.

Dimulai dari diajak oleh Sahabatku, orang yang paling dekat dari tingkat satu, aku kalau cerita apapun biasanya sama dia, main sama dia, bahkan teman-temannya dikenalin sama aku juga. Dia ini waktu kenaikan tingkat 3 ngasih tau kalau ada rekrutmen RQ, dan dia mau ikut sekalian pindah kos, jadi dia bakal masuk pesantrennya gitu. Pesantren di sini bukan seperti yang di film-film yaa, yang ini bentuknya Rumah Kontrakan yang kamarnya cukup banyak, lalu dihuni oleh orang yang banyak pula. Aku belum pernah ngerasain sekamar bersama orang lain, tapi selama se rumah sama temanku ini, pikiranku berkata bahwa I would be Okay.

Orang tuaku selalu bilang "Gak usah" setiap aku punya keinginan untuk sekamar berdua, mereka selalu bilang untuk sekamar sendiri aja, yang nyaman, karena kalau sharing room itu blablabla, yaa alasan-alasan yang banyak tapi bener juga. Makanya, waktu daftar RQ dan ikut tesnya, aku ga izin dulu hehehe. Mana aku kan baru "berhijrah", mulai berhijab belum lama, dan orang tuaku jadi sensitif banget kalau ada perkumpulan Islami di kampus, dan kayaknya bakal rame banget kalau tau aku ikut ke dalamnya. Tapi, gak salah juga kalau mereka khawatir, karena memang saat itu lagi rame-ramenya gerakan radikal, btw, waktu itu tahun 2017.

Akhirnya daftarlah aku melalui Gform dan memenuhi panggilan tes baca Quran. Waktu itu disuruh baca Surat Maryam ayat 1-10. Setelah membaca, aku di wawancara gitu, serius gak ikut RQ, kenapa mau ikut RQ, apa harapannya masuk RQ, dan lain-lain gitu. Abis itu juga ditanya, orang tua udah setuju atau belum. Hahaha, mampus, disitulah aku bilang kalau aku belum bilang orang tua, nanti aja kalau udah keterima, udah terlanjur, kan nanti orang tuaku mau gak mau nge iyain, hehe.

Mbak Penguji ini langsung tertegun gitu, bilang kalau aku gak boleh gitu, aku harus bilang, terus juga disuruh telepon orang tua saat itu juga. Tapi aku gak mau, aku udah tau jawabannya apa, pasti gak boleh. Enggak deh mbak, aku gak mau ngehubungin orang tua, cukup aku aja yang ikut kegiatan RQ ini, nanti kalau orang tua mau main ke kosan, bisa lah aku cari-cari alasan biar gak jadi datang. Tapi, Mbak Penguji tetap bersikeras buat aku izin dulu ke orang tua, karena letak barakah kan ada di orang tua. Yaudah, akhirnya aku bilang aku hubungin nanti deh, kalau udah izin pasti nanti aku kabarin lagi via Whatsapp.

Aku lupa cerita tengahnya, tapi kayaknya aku gak bilang ke orang tua, dan aku ngabarin Mbak Penguji ini kalau aku gak mau minta izin ke orang tua kalau ikut ini. Jadinya aku gak lolos buat masuk pesantrennya RQ ini. Tapi, ada alternatif lain yaitu RQ PP (RQ Pulang-Pergi), Jadi, sistemnya adalah setiap malam hari Senin-Sabtu, kami ke RQ sebelum Isya, nanti sholat berjamaah di sana, terus lanjut Liqo.

Alhamdulillah aku keterima di RQ PP. Biayanya satu tahun 1,5 juta. Setiap hari kami diwajibkan untuk membaca 3 juz. Berat awalnya, karena butuh waktu lama buat orang yang gak fasih baca quran kayak aku ini. Butuh waktu satu jam lebih buat baca satu juz. Aku awalnya ngeluh terus, yaampun, aku punya kegiatan lain yang harus dilakukan, tapi malah ngabisin waktu buat membaca hal yang aku gak tau artinya. Terus temenku bilang kalau dia baca satu juz hanya butuh waktu 30 menit. Maaf ya, anda itu sudah expert, jadi bisa secepat itu, aku masih terbata-bata.

Awalnya cukup ada pertentangan batin disuruh baca sehari tiga juz gini, karena sebelumnya ku juga baca 1 juz perhari tapi juga baca artinya. Terus juga pasti kan ada kuis, tugas, dan malu kalau baca Quran di kelas kan. Jadi waktu terasa sempit aja gitu, bingung kapan yaa bisa baca Qurannya. Selain itu juga yang membuat pertentangan batin adalah tetap baca Quran walaupun sedang haid. Yang satu ini aku lupa tanya kenapa, tapi mungkin, mungkin yaa, menurutku karena baca 3 juz ini sifatnya belajar baca, bukan untuk mencari ridho. mungkin, yah ini cuma opiniku aja.

Jadi di semester awal tingkat 3, kami Liqo nya belajar tajwid, dan sungguh sangat membantu buat aku yang awam tentang hal seperti itu. Ternyata baca Quranku selama ini banyak salah, dan jadi enak aja gitu baca Quran dengan benar hehe. Temponya lebih nyaman dan lebih enak diucapkan.

Dalam kenyataannya, tiga juz perhari buka perkara mudah, aku yang ngerasa parah banget belum selesai tiga juz sebelum ketemu malam itu, ternyata aku tidak sendiri, yang lain juga kadang belum selesai. Aku kira orang-orang yang ikut RQ tu udah yang tingkat dewa, udah alim banget lah, tapi ternyata tidak juga. Kami RQ PP kalau ga salah ada sekitar 7 orang. Mereka merupakan aktivis kampus juga, ada yang anak Himas, anak BEM, anak BLM, dan kegiatan lain. Jadi bukan Kupu-Kupu gitu. Disitu aku jadi sadar kalau ternyata aku benar-benar udah menilai orang dari covernya. Termasuk Pengajarku, aku kira tipikal anak pesantren yang agamis banget. Ternyata enggak seperti itu, beliau baik banget, seru, seperti remaja pada umumnya gitu. Pembicaraan kami juga gak melulu Islami, kadang juga kejadian sehari-hari gitu hikmahnya apa.

Karena baca tiga juz perhari, lama-lama kecepatan membacaku jadi lebih membaik dan tingkat kesalahan semakin berkurang. Alhamdulillah.

Sempet sih itu emosional banget, suka marah-marah sendiri karena lelah harus baca tiga juz itu. Harus belajar, persiapan kuis, bikin resume, tapi harus tetep baca 3 juz ituu bener-bener bikin kezel sendiri. Emang bisa? Kehidupan Kampusku bisa terabaikan dong karena fokus ngejar target tiga juz perhari. Hmm. Ya gitu deh awalnya. Tapi, disamping itu, entah kenapa selama membaca tiga juz itu, aku ngerasa gak ada masalah hidup yang aku rasakan begitu. Setiap masalah pasti segera terselesaikan. Pernah kuis dapat nilai ga bagus, tapi di dalam hati rasanya tenang aja gitu. Di tahun itu juga aku lebih baik dalam berteman, temanku nambah, mulai main game PUBGM juga di tahun itu yang bikin aku kenal sama banyak orang baru. PKL lancar. KTTA lancar. Hatiku rasanya bersih gitu gak ada rasa kezel sama orang atau sama sesuatu gitu.

Kerasa juga waktu menjelang SKD, ya mohon maaf aku ga suka hafalan, dan TKD banyak hafalan tentang sejarah kan. Di satu sisi aku takut gak bisa ngerjain, takut banget kalau soal yang keluar itu bukan yang aku hafal, tapi di sisi lain kok ada perasaan tenang-tenang aja ya. Yang penting aku harus berusaha dulu. Banyak banget rumor yang SKD ini penting banget, saking pentingnya sampai ini lah yang akan jadi dasar penempatan lulusan PKN STAN dimana. Waktu itu dalam hati aku yakin kalau kayaknya gak selebay itu deh. Kita kuliah di PKN STAN 3 tahun, masa ditentukan hanya dengan satu hari aja. Aku lebih percaya sama kata-kata Abang Senior, beliau bilang kalau IPK, KTTA, dan SKD itu tiga-tiganya ngaruh. Jadi yauda, bismillah, insyallah aku bisa lulus SKD. Saat itu saking takutnya, aku cuma berdoa minta lulus aja walaupun nilai mepet. Ga masalah kalau peringkatku gak tinggi, yang penting aku pingin lulus dari SKD ini.

Alhamdulillah, waktu hari H, baru masuk ruangan udah nangis duluan, karena gak kebayang bakal soal seperti apa yang akan keluar. Oke, harus tetap tenang ngerjainnya biar fokus. Alhamdulillah soal-soal yang keluar tentang hal yang aku pelajari :") Skorku 390, dengan rincian TWK 110, TIU 120, TKP 160. Alhamdulillah, benar-benar di luar ekspektasiku. Skor segitu menurutku udah tinggi banget, tapi kalau dibanding teman-temanku yang lain, skor itu ada di posisi tengah-tengah. But, well, Alhamdulillah, itu benar-benar keajaiban buatku. Dan dulu aku pingin banget penempatan di salah satu Instansi, aku percaya waktu penempatan lulusan PKN STAN itu, dimanapun aku berada, Insyallah itu yang terbaik. Tapi, Ya Allah, aku ingin penempatan di "situ". Dan alhamdulillah terwujud :")

Terlepas ini efek dari baca Quran sehari tiga juz atau bukan, tapi aku percaya pertolongan Allah itu dekat sekali. Aku lebih banyak bersyukur dan hatiku tenang sekali. Aku bisa hidup hari ini pun juga karena Allah masih melepas oksigen di udara. Alhamdulillah.

Dengan ikut RQ, aku lebih tau tajwid, alhamdulillah bacaanku membaik. Aku gak menyangka kalau komunitas muslim itu gak seseram/seekstrim yang aku kira. Aku benar-benar bersyukur bisa dapat kesempatan untuk menjadi Santri Rumah Qurann PKN STAN. Alhamdulillah.