Senin, 21 Oktober 2019

Tingkat 2 D3 Akuntansi ( Pengalaman PKN STAN Part 11 )

Baik, bismillah. Akhirnya ngelanjutin Pengalamanku di PKN STAN dan ini udah sampai bagian ke 11. Tingkat 2 ini aku gak begitu ingat jelas, jadi kujadikan satu post aja. Kenapa aku bisa tidak ingat? Nanti akan ku ceritakan.

Well, tingkat 2 adalah sebuah ketakutan untuk seluruh mahasiswa di dunia per diploma tigaan akuntansi. Kenapa? Karena ada mata kuliah yang katanya paling berat, paling susah, dengan dibawakan oleh dosen yang tidak kalah menyeramkan.

Dan lebih sulit untukku menjalani satu tahun ke depan karena aku berpisah sama sahabatku. Di kelas baru ini, cuma ada satu orang yang berasal dari kelas yang sama denganku sebelumnya, yaitu Radit. si Radit ini, aku cukup kenal tapi bukan yang akrab gitu, dan dia laki-laki. Dalam hatiku waktu lihat nama-nama orang di kelasku.... "Duh, aku bakal kesepian gak ya?"

Oke, ini mata kuliahnya aku lihat dari google, karena yaa itulah, aku lupa di tingkat 2 ini hidupku seperti apa. Hehe. Bismillah, semoga ga salah info.

Dimulai dari Semester 3, Mata Kuliahnya adalah:
1. Ekonomi Makro (Makro Ekonomi)
Matkul ini gimana ya, aku lupa. Seingatku, ini lebih mudah dari MikroEkonomi. Mungkin karena aku udah mulai terbiasa belajar ekonomi, jadi yang ini lebih enak aja. Kurvanya lebih mudah dimengerti. Istilah-istilahnya lebih relate dan gak asing buatku. Kalau gak salah, Dosenku juga baik, jelasinnya juga lumayan enak. Walaupun enak, aku tetap bekerja keras memahami ekonomi. hehe.

2. Perpajakan I
Alhamdulillah, Perpajakan I ini aku dapat dosen yang baik banget, ngajarnya enak banget, simple cara berpikirnya, mudah dalam mengerjakan soal. Terbaik! aku jadi paham banget pasal-pasal Perpajakan yang dipelajari saat itu. Di semester ini kalau gak salah yang dibahas itu PPh 21. Harusnya ribet, tapi enak banget diajar Bapak ini. Kami sering latihan soal. Dan kebetulan Bapaknya juga Dosen Koordinator, jadi aku gak khawatir, karena bapaknya ini jarang ngasih soal yang menjebak. Lancar banget aku ngerjain ujian, walaupun sampai nambah kertas, tapi aku bahagia setiap mengerjakan perpajakan ini.

3. Akuntansi Menengah I (AKM I)
https://www.oreilly.com/library/cover/9781118443965/360h/
 Hmm. AKM I ini bahas apa yaa. Setelah aku membaca daftar isi buku Intermediate Accounting nya Kieso, Bismillah semoga aku ga salah, kami belajar Chapter 1,2,4,5,6,7 bisa dilihat daftar isinya si ( https://www.oreilly.com/library/view/intermediate-accounting-ifrs/9781118443965/ ). Susah? yah lumayan lah logikanya bermain di sini. Seru sih, aku suka, susah tapi menyenangkan. Kalau gak salah, aku dapat dosen yang bikin kuis sebelum masuk materi, dan nilaiku pas pas an aja waktu kuis ini hehe. Tapi gakpapa, aku gak masalah dapat nilai biasa aja, yang penting aku mengerti dan aku sudah berusaha semaksimal mungkin hehe. Alhamdulillah usaha keras tidak mengkhianati. Aku dapat B+ buat matkul ini. dengan nilai akhir 79 sekian. Its fine, really!

4. Lab AKM I
Yah intinya sama serunya dengan AKM I. Nilai akhir lab ku lebih bagus dari nilai akhir AKM, ku dapat A- kalau gak salah. Ya karena ini banyak ngitung dibanding AKM yang banyak teori dan aku suka kebalik-balik kalau baca pilihan ganda, yah begitulah.

5. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Inilah Matkul ter MVP semester ini, dosenku sudah tua, kalau bicara slow sekali dan suaranya lembut. Satu semester ini aku gak pernah belajar di kelas, bingung banget waktu disuruh ngerjain soal. Udah berusaha tanya sama murid terpintar di kelas, tetep aku gak ngerti ini matkul dan bapak dosen ngomong apa. Alhamdulillah aku gak kuliah sendirian di PKN STAN, sahabatku yang berada di kelas lain sangat berjasa membantu aku buat belajar, memahami konsep, dan ngerjain soal-soal. Jadi, aku berhasil melewati tengah semester ini merupakan berkat jasa dari sahabatku ini. Kemudian di periode setelah UTS, aku ikut les yang pengajarnya kakak tingkat yang pintar. Yah alhamdulillah survive dari matkul ini. Aku lulus dengan nilai akhir B+. Itu beneran sebuah keajaiban sih, gak nyangka bisa dapat segitu, alhamdulillah. Terima kasih Sahabatku dan Senior pengajar Les.

6. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan matkul ini. Mudah sih menurutku, nilaiku alhamdulillah A atau A- gitu, lupa. Yha, semudah itu. Ya ga mudah banget sih, tapi bisa dipelajari, dan dosenku waktu itu enak jelasinnya. Gak banyak teori yang harus dihafal. Banyak praktik  tentang aplikasi akuntansi. terus ada tugas kelompok gitu buat mendalami aplikasi-aplikasi akuntansi. Enak sih menurutku, jadi di kelas seru, banyak pengetahuan baru karena ya baru kali ini aku tahu kalau ada aplikasi akuntansi dan cara kerjanya gimana. Waktu ujian yang menurutku cukup sulit adalah disuruh bikin flowchart. Aku kadang suka bingung cara penempatan simbol dan bagian-bagiannya juga.

7. Akuntansi Pemerintah I (Akpem I)
Buku yang dipakai adalah buku yang diterbitin oleh PKN STAN. Nama Pengarangnya adalah nama dosenku sendiri. Dosenku adalah Pak Andi yang merupakan Kaprodi III Akuntansi saat itu. Beliau mengajari kami dari nol. Kami juga selalu membawa PSAK setiap ada matkul ini. Beliau detail banget nyuruh kami tahu setiap istilah-istilah dalam Akpem. Udah gitu setiap latihan soal, beliau pasti ikutan jawab soalnya, jadi kami tidak bingung sama nama-nama akun di Akpem yang cukup banyak perbedaan dengan akuntansi IFRS. Ujiannya? Susah lumayan, banyak asumsi, tapi yaudah gitu, kalau aku ngerjain jurnal kayak gini, biasanya aku tulis asumsinya kalau gak jelas. karena Pencatatan akuntansi itu ya tentang asumsi masing-masing akuntan kan?


Semester 4:
1. Keuangan Publik (KeuPub)
Aku ingat sekali dosennya adalah alumni SMAN 6 Yogyakarta. Namanya Pak I Gede. Bapaknya seru deh kalau ngajar. Setiap pertemuan, beliau bilang kalau KeuPub ini tidak sulit, kita pasti bisa mengikuti matkul ini. Mungkin karena mindset itu, aku jadi semangat banget belajar KeuPub. Ini merupakan Matkul hafalan juga, tapi yah aku ikhlas untuk memahami dan menghafalkan materi-materinya. KeuPub ini lebih banyak membahas tentang kebijakan Publik. Btw, Waktu ujian, aku tumpahin semua yang aku pelajari sampai nambah-nambah kertas.

2. Perpajakan II
Disini kembali dapat dosen yang sama dengan semester sebelumnya, karena beliau sempat berhenti ngajar di akhir masa semester 3. Allah Maha Baik, beliau dikirim buat ngajar kelasku lagi. Materinya tentang PPh Final. Kembali menyenangkan, kembali mudah dipahami. Oiya, nama Dosen yang keren ini adalah Pak Nyoman.

3. Manajemen Keuangan (ManKeu)
Ini banyak ngitung rasio. Rumusnya banyak dan kalau ketinggalan aku bisa pusing banget. Karena menurutku rasio di sini harus ada pemahamannya gitu, ga perlu ngafalin soalnya kalau udah paham. Tapi kalau ga paham, seingetku ngafalinnya setengah mati, terus sering lupa juga. Awalnya tegang banget sama matkul satu ini soalnya Bu Dosen cukup disiplin dan cepet banget jelasinnya. Udah sempet suudzon, tapi ternyata alhamdulillah ibunya ngasih nilai baguus. Aku dapat A- kalau ga salah. Hehe, kayaknya aku suka banget deh sama hitungan jadi mau sesulit apapun ku tetap giat berusaha hehe.

4. Akuntansi Menengah II (AKM II)
Membahas sisa Chapter yang di buku intermediate accounting intinya. Menurutku lumayan rumit AKM di tingkat 2 ini, tapi, tetap menyenangkan dan seru. Walaupun ternyata ada yang lebih seru di tingkat 3 hehe.Terlepas dari itu, dosennya juga baik banget, dan menjelaskannya juga enak, jadi aku mudah paham. Yah, maaf ya Akuntansi ini pelajarannya mirip-mirip aku juga lupa detailnya gimana.

5. Lab AKM II
Oh iya aku ingat, ini seru banget banyak hitungan yang di AKM dan Lab AKM II ini. Ada ngitung Biological Asset, Impairment, Intangible Asset, Pensiun, Leasing, Cashflow, dan Disclosure. Jadi di Semester 4 ini akuntansinya ga ngebosenin, karena banyak macamnya. Beda sama akuntansi di semester-semester sebelumnya. Ujiannya mantap, ada beberapa soal, terus kita disuruh milih mau ngerjain yang mana. Aku inget banget waktu ujian, aku baru belajar Biological Aset di jam 4 pagi, sampai curhat sama temenku gara-gara panik. Dan temanku ngasih aku satu file soal tentang sapi dan ikan, terus dia bilang "Tenang Nin, kamu baca aja file ini, kamu pahami pelan-pelan, kamu pasti paham, kamu pasti bisa." Alhamdulillah, dia memberikan aku motivasi, dan akhirnya bener kalau aku paham dan jadi bisa ngerjain soal tentang biological asset (seenggaknya aku gak menyerah tanpa perlawanan, hehe terlepas benar atau salah).

6. Hukum Keuangan Negara (HKN)
 HKN ini asli hafalan for life. Entah kenapa di semester 4 ini aku on fire. Walaupun selalu gak semangat sama hafalan, tapi di semester ini aku bertekad memaksa diriku buat suka juga sama hafalan. Kebanyakan aku belajar dari Slide sih HKN ini, aku lupa ada buku kuliahnya atau enggak. Sepertinya waktu ujianpun aku juga menulis semua yang aku tahu, jadi nilai akhirku lumayaan.

7. Akuntansi Pemerintah II
Tergantung Dosen. Dosenku di sini baik banget, beliau membuatku jatuh cinta sama BPPK. Beliau adalah Bapak Ali Tafriji (Altaf). Pak Altaf ini kalau ngajar jelas banget, latihan soalnya banyak, tugasya juga banyak. Beliau bener-bener memanfaatkan tenaga mahasiswa. Kami ada proyek bikin video pembelajaran juga. Mantap lah. Dan Akpem ini pakai buku dari STAN kan, yang terbitnya udah cukup lama, jadi ada beberapa peraturan baru, dan beliau selalu menginformasikan tentang kesepakatan dosen-dosen akpem lainnya kalau ada jurnal yang ambigu gitu. Terbaik Pak Altaf! Terima Kasih banyak. Oiya, btw materi ini mengajari tentang Akuntansi Pemerintah Daerah.

Baiklah, sampailah kita dipenghujung post ini. Maaf aku lupa-lupa sama detail yang terjadi di Tingkat 2 ini. Tapi di Semester 4, Alhamdulillah aku mendapatkan IPK tertinggiku selama kuliah di PKN STAN. Faktor keberuntungan, juga mungkin aku banyak berusaha. Semua itu juga Allah banyak bantu, mungkin Dia mau menunjukkan kepadaku kalau aku bisa kalau aku berusaha dan ikhlas. Alhamdulillah.

One Year Full of Magic ( Rumah Quran PKN STAN )

Bismillahirrohmanirrohim...
Jadi kepikiran buat nulis ini karena aku mengakui bahwa keputusanku untuk masuk Rumah Quran (RQ) di kampus adalah keputusan terbaik yang pernah aku buat selama menjadi Mahasiswa Prodip III di PKN STAN.

Dimulai dari diajak oleh Sahabatku, orang yang paling dekat dari tingkat satu, aku kalau cerita apapun biasanya sama dia, main sama dia, bahkan teman-temannya dikenalin sama aku juga. Dia ini waktu kenaikan tingkat 3 ngasih tau kalau ada rekrutmen RQ, dan dia mau ikut sekalian pindah kos, jadi dia bakal masuk pesantrennya gitu. Pesantren di sini bukan seperti yang di film-film yaa, yang ini bentuknya Rumah Kontrakan yang kamarnya cukup banyak, lalu dihuni oleh orang yang banyak pula. Aku belum pernah ngerasain sekamar bersama orang lain, tapi selama se rumah sama temanku ini, pikiranku berkata bahwa I would be Okay.

Orang tuaku selalu bilang "Gak usah" setiap aku punya keinginan untuk sekamar berdua, mereka selalu bilang untuk sekamar sendiri aja, yang nyaman, karena kalau sharing room itu blablabla, yaa alasan-alasan yang banyak tapi bener juga. Makanya, waktu daftar RQ dan ikut tesnya, aku ga izin dulu hehehe. Mana aku kan baru "berhijrah", mulai berhijab belum lama, dan orang tuaku jadi sensitif banget kalau ada perkumpulan Islami di kampus, dan kayaknya bakal rame banget kalau tau aku ikut ke dalamnya. Tapi, gak salah juga kalau mereka khawatir, karena memang saat itu lagi rame-ramenya gerakan radikal, btw, waktu itu tahun 2017.

Akhirnya daftarlah aku melalui Gform dan memenuhi panggilan tes baca Quran. Waktu itu disuruh baca Surat Maryam ayat 1-10. Setelah membaca, aku di wawancara gitu, serius gak ikut RQ, kenapa mau ikut RQ, apa harapannya masuk RQ, dan lain-lain gitu. Abis itu juga ditanya, orang tua udah setuju atau belum. Hahaha, mampus, disitulah aku bilang kalau aku belum bilang orang tua, nanti aja kalau udah keterima, udah terlanjur, kan nanti orang tuaku mau gak mau nge iyain, hehe.

Mbak Penguji ini langsung tertegun gitu, bilang kalau aku gak boleh gitu, aku harus bilang, terus juga disuruh telepon orang tua saat itu juga. Tapi aku gak mau, aku udah tau jawabannya apa, pasti gak boleh. Enggak deh mbak, aku gak mau ngehubungin orang tua, cukup aku aja yang ikut kegiatan RQ ini, nanti kalau orang tua mau main ke kosan, bisa lah aku cari-cari alasan biar gak jadi datang. Tapi, Mbak Penguji tetap bersikeras buat aku izin dulu ke orang tua, karena letak barakah kan ada di orang tua. Yaudah, akhirnya aku bilang aku hubungin nanti deh, kalau udah izin pasti nanti aku kabarin lagi via Whatsapp.

Aku lupa cerita tengahnya, tapi kayaknya aku gak bilang ke orang tua, dan aku ngabarin Mbak Penguji ini kalau aku gak mau minta izin ke orang tua kalau ikut ini. Jadinya aku gak lolos buat masuk pesantrennya RQ ini. Tapi, ada alternatif lain yaitu RQ PP (RQ Pulang-Pergi), Jadi, sistemnya adalah setiap malam hari Senin-Sabtu, kami ke RQ sebelum Isya, nanti sholat berjamaah di sana, terus lanjut Liqo.

Alhamdulillah aku keterima di RQ PP. Biayanya satu tahun 1,5 juta. Setiap hari kami diwajibkan untuk membaca 3 juz. Berat awalnya, karena butuh waktu lama buat orang yang gak fasih baca quran kayak aku ini. Butuh waktu satu jam lebih buat baca satu juz. Aku awalnya ngeluh terus, yaampun, aku punya kegiatan lain yang harus dilakukan, tapi malah ngabisin waktu buat membaca hal yang aku gak tau artinya. Terus temenku bilang kalau dia baca satu juz hanya butuh waktu 30 menit. Maaf ya, anda itu sudah expert, jadi bisa secepat itu, aku masih terbata-bata.

Awalnya cukup ada pertentangan batin disuruh baca sehari tiga juz gini, karena sebelumnya ku juga baca 1 juz perhari tapi juga baca artinya. Terus juga pasti kan ada kuis, tugas, dan malu kalau baca Quran di kelas kan. Jadi waktu terasa sempit aja gitu, bingung kapan yaa bisa baca Qurannya. Selain itu juga yang membuat pertentangan batin adalah tetap baca Quran walaupun sedang haid. Yang satu ini aku lupa tanya kenapa, tapi mungkin, mungkin yaa, menurutku karena baca 3 juz ini sifatnya belajar baca, bukan untuk mencari ridho. mungkin, yah ini cuma opiniku aja.

Jadi di semester awal tingkat 3, kami Liqo nya belajar tajwid, dan sungguh sangat membantu buat aku yang awam tentang hal seperti itu. Ternyata baca Quranku selama ini banyak salah, dan jadi enak aja gitu baca Quran dengan benar hehe. Temponya lebih nyaman dan lebih enak diucapkan.

Dalam kenyataannya, tiga juz perhari buka perkara mudah, aku yang ngerasa parah banget belum selesai tiga juz sebelum ketemu malam itu, ternyata aku tidak sendiri, yang lain juga kadang belum selesai. Aku kira orang-orang yang ikut RQ tu udah yang tingkat dewa, udah alim banget lah, tapi ternyata tidak juga. Kami RQ PP kalau ga salah ada sekitar 7 orang. Mereka merupakan aktivis kampus juga, ada yang anak Himas, anak BEM, anak BLM, dan kegiatan lain. Jadi bukan Kupu-Kupu gitu. Disitu aku jadi sadar kalau ternyata aku benar-benar udah menilai orang dari covernya. Termasuk Pengajarku, aku kira tipikal anak pesantren yang agamis banget. Ternyata enggak seperti itu, beliau baik banget, seru, seperti remaja pada umumnya gitu. Pembicaraan kami juga gak melulu Islami, kadang juga kejadian sehari-hari gitu hikmahnya apa.

Karena baca tiga juz perhari, lama-lama kecepatan membacaku jadi lebih membaik dan tingkat kesalahan semakin berkurang. Alhamdulillah.

Sempet sih itu emosional banget, suka marah-marah sendiri karena lelah harus baca tiga juz itu. Harus belajar, persiapan kuis, bikin resume, tapi harus tetep baca 3 juz ituu bener-bener bikin kezel sendiri. Emang bisa? Kehidupan Kampusku bisa terabaikan dong karena fokus ngejar target tiga juz perhari. Hmm. Ya gitu deh awalnya. Tapi, disamping itu, entah kenapa selama membaca tiga juz itu, aku ngerasa gak ada masalah hidup yang aku rasakan begitu. Setiap masalah pasti segera terselesaikan. Pernah kuis dapat nilai ga bagus, tapi di dalam hati rasanya tenang aja gitu. Di tahun itu juga aku lebih baik dalam berteman, temanku nambah, mulai main game PUBGM juga di tahun itu yang bikin aku kenal sama banyak orang baru. PKL lancar. KTTA lancar. Hatiku rasanya bersih gitu gak ada rasa kezel sama orang atau sama sesuatu gitu.

Kerasa juga waktu menjelang SKD, ya mohon maaf aku ga suka hafalan, dan TKD banyak hafalan tentang sejarah kan. Di satu sisi aku takut gak bisa ngerjain, takut banget kalau soal yang keluar itu bukan yang aku hafal, tapi di sisi lain kok ada perasaan tenang-tenang aja ya. Yang penting aku harus berusaha dulu. Banyak banget rumor yang SKD ini penting banget, saking pentingnya sampai ini lah yang akan jadi dasar penempatan lulusan PKN STAN dimana. Waktu itu dalam hati aku yakin kalau kayaknya gak selebay itu deh. Kita kuliah di PKN STAN 3 tahun, masa ditentukan hanya dengan satu hari aja. Aku lebih percaya sama kata-kata Abang Senior, beliau bilang kalau IPK, KTTA, dan SKD itu tiga-tiganya ngaruh. Jadi yauda, bismillah, insyallah aku bisa lulus SKD. Saat itu saking takutnya, aku cuma berdoa minta lulus aja walaupun nilai mepet. Ga masalah kalau peringkatku gak tinggi, yang penting aku pingin lulus dari SKD ini.

Alhamdulillah, waktu hari H, baru masuk ruangan udah nangis duluan, karena gak kebayang bakal soal seperti apa yang akan keluar. Oke, harus tetap tenang ngerjainnya biar fokus. Alhamdulillah soal-soal yang keluar tentang hal yang aku pelajari :") Skorku 390, dengan rincian TWK 110, TIU 120, TKP 160. Alhamdulillah, benar-benar di luar ekspektasiku. Skor segitu menurutku udah tinggi banget, tapi kalau dibanding teman-temanku yang lain, skor itu ada di posisi tengah-tengah. But, well, Alhamdulillah, itu benar-benar keajaiban buatku. Dan dulu aku pingin banget penempatan di salah satu Instansi, aku percaya waktu penempatan lulusan PKN STAN itu, dimanapun aku berada, Insyallah itu yang terbaik. Tapi, Ya Allah, aku ingin penempatan di "situ". Dan alhamdulillah terwujud :")

Terlepas ini efek dari baca Quran sehari tiga juz atau bukan, tapi aku percaya pertolongan Allah itu dekat sekali. Aku lebih banyak bersyukur dan hatiku tenang sekali. Aku bisa hidup hari ini pun juga karena Allah masih melepas oksigen di udara. Alhamdulillah.

Dengan ikut RQ, aku lebih tau tajwid, alhamdulillah bacaanku membaik. Aku gak menyangka kalau komunitas muslim itu gak seseram/seekstrim yang aku kira. Aku benar-benar bersyukur bisa dapat kesempatan untuk menjadi Santri Rumah Qurann PKN STAN. Alhamdulillah.

Rabu, 18 September 2019

Sisi Hati Manusiaku

Ada komentar tentang aku untuk menulis Sisi Hati Manusia dari diriku, hmm, haha, aku udah sering nulis loh sebenernya, tapi mungkin tidak sesuai ekspektasi ya :p

Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat Tahun 2019!!! Wah, ini post pertama di Tahun 2019, padahal udah bulan September. Yah, sesibuk itu sampai kalau ada waktu senggang lebih memilih untuk jalan-jalan.

Aku jarang sih membicarakan hubunganku dengan lawan jenis, atau bisa disebut "Pacar" yaa, karena yaa ini blog akan terus ada dan menjadi jejak digital. Takutnya, kalau aku nulis waktu lagi emosi-emosinya, terus suatu saat aku baca lagi pasti aku akan malu sekali, hehehe.

Yah jadi, aku pernah berhubungan sama seseorang yang lebih dari sekedar teman. yah, banyak sih yang dirasakan, senang, sedih, galau, merasa bersalah, merasa risih, dan lain-lain.
Capek sih menurutku punya hubungan itu, dan menurutku, Pacaran itu kalau gak tersakiti, yaa menyakiti. Mungkin akan berbeda untuk orang-orang yaa, tapi yang aku rasakan begitu, pasti ada yang perasaanya lebih berat dari yang lain, kalau udah begitu, yaa siap-siap ada yang galau berat waktu putus, hehe.

Yaudah, makanya setelah aku beranjak dewasa, cieilaah. Tahun 2014, Bulan November, kelas 12 SMA, aku memutuskan untuk tidak pacaran dulu, dan memikirkan alasan kenapa harus punya pacar. Dan jawaban itu selalu berubah-ubah yang pada ujungnya berakhir pada "ah, alasannya ga penting-penting amat, ga perlu punya pacar ternyata." Jadi, yah begitu, aku jomblo untuk waktu yang lama. Selama masa jombloku itu, aku bahagia, hehe, tidak ada perasaan sakit karena disakiti, tidak ada juga perasaan bersalah karena menyakiti.

Alhamdulillah, mataku jadi lebih terbuka, lebih mudah bersyukur atas hal-hal kecil. Karena dulu waktu punya pacar, aku pasti mikirin doi all day long. Sumpah Capek. Dengan jomblo, aku jadi gak ada pikiran buat mempertahankan hubungan atau gimana, jadi bisa fokus mikirin yang lain. Dan, aku benci diriku saat punya orang spesial, aku jadi orang yang sangat menyebalkan, manja, melow, over expression, dan melakukan sesuatu dengan orientasi Doi.

Selain mudah bersyukur, aku juga jadi mudah untuk tidak memendam sesuatu yang negatif. Misal nih, lagi gak suka sama orang, nah duluuuu banget, aku ngiranya yaa kalau aku gak suka sama orang, berarti orang itu menyebalkan, itu salah orang itu. Sekarang, kalau aku ngerasa kurang cocok sama seseorang, aku mikirnya gini "eh, Tunggu dulu, Nina ada salah juga gak sama orangnya? Orang itu gak menyebalkan, Nina aja yang sensitif, udah biarin aja, kalau dia memang menyebalkan, pasti orang-orang lain juga gak suka." Nah gitu, jadi gak serta merta menghakimi sifat seseorang.

Ada juga nih yang paling penting dari jomblo bertahun-tahun, yaitu adalah......
Ayo tebak! Aku hitung yaa, 1, 2 , 3, ... Apa Jawabannya?



Email ke dkcnina@gmail.com ya! Yang bener dapat hadiah, hehe. Tapi sebelum ngirim email pasti udah kepikiran jawabannya, dan anda salah! hehe
Kurang tepat Jawabannya!




Aku tahu pasti pada salah jawab karena gak kepikiran. Yang lagi jomblo pasti can not relate, dan yang punya pacar juga can not relate.

Jadi, yang aku rasakan setelah single bertahun-tahun adalah aku jadi merasa, tipe laki-laki yang aku suka jadi berubah. Selama aku punya pacar, dulu, pasti ada aja kurangnya seseorang di mataku, secara gak sadar, aku pasti menilai penampilan seseorang secara fisik. Udah jadi pacarpun, aku masih membanding-bandingkan pacarku dengan orang lain.

Sekarang, aku lebih mikir gitu, sebenarnya yang paling penting itu adalah perlakuan seseorang, cara dia berinteraksi sama lingkungan, dan cara dia memperlakukanku. Jadi, saat aku ketemu orang, aku jadi melihat dalam perspektif yang lebih luas gitu, dan biasanya orang-orang yang aku suka saat ini berbeda sekali tipenya dengan orang yang aku suka di masa lalu.

Ini lebih seperti perjalanan Spiritual sih buat aku. Aku percaya, Allah SWT yang sudah mengarahkan aku sampai di titik ini. Semua yang terjadi padaku di masa lalu adalah yang menjadikan aku di hari ini, dan pasti aku yang sekarang adalah versi yang terbaik untuk saat ini.

Dan, inginkah aku saat ini buat mencari pasangan/pacar?
Yah, Aku ingin dan sedang mencari. Kapan yaa kira-kira bakal punya pacar lagi, dan kira-kira orangnya seperti apa yaa?

Tapi aku juga gak buru-buru sih, aku yakin Allah SWT akan memberi disaat yang tepat, di saat terbaik, aamiin.

Alhamdulillah.

Pingin ngelanjutin cerita tentang PKN STAN ah, tapi kapan yaa...

Selasa, 23 Oktober 2018

Pengalaman Wisuda Pertamaku (Bagian Awal)

Alhamdulillah!
Setelah tiga tahun kuliah di PKN STAN, pada akhirnya tanggal 18 Oktober 2018, aku lulus dari kampus yang telah mendidikku untuk mendapatkan gelar ahli madya akuntansi. Suasana haru meliputi gedung ICE BSD di sehari sebelum upacara kelulusanku dan teman-teman. Kami melakukan Gladi Bersih di tanggal 17 Oktober 2018.

Selasa Malam, 16 Oktober 2018, aku berangkat ke Stasiun Tugu atau Stasiun Yogyakarta bersama kedua orang tuaku. Senyuman, tawa, dan semangat menghiasi kami bertiga sembari menunggu kereta datang. Tanpa sengaja, aku bertemu temanku yang juga akan ke Jakarta, tidak sulit mengenali anak-anak STAN malam itu. Banyak sekali, bertebaran, sebagian besar memakai tanda pengenal kampus, sedangkan aku? hehe, saat ini aku bukan tipikal orang yang suka menunjukkan identitas di publik, jadi aku hanya memakai baju biasa. Walaupun sebenarnya keliuhatan sih, kalau ada satu anak muda dan dua orang tua, sudah pasti dia anak STAN yang mau wisuda hehehe.

Rabu, 17 Oktober 2018, aku sampai di Stasiun Jatinegara, kemudian menuju rumah saudara untuk mandi, sarapan, dan meminjam mobil. Terima kasih untuk Bulik-Om ku yang sudah sabar selama ini meminjamkan mobil untuk keluargaku serta sering sekali direpotkan oleh keluargaku karena rumah mereka menjadi tempat kami beristirahat kalau ada acara di Jakarta. Ku harap, suatu saat nanti aku juga bisa berbuat sesuatu untuk keluargaku yang baik hati ini.

Kemudian pukul 10.00, aku menuju Bintaro untuk mampir sebentar ke Kos lamaku, aku mengambil beberapa barang penting, dan menunggu Sahabatku, Salma, untuk berangkat bersama ke ICE BSD. Alhamdulillah, aku senang sekali, diperjalanan, aku dan Salma bercerita-cerita sambil mengikat pita ke coklat batangan yang ku beli untuk dibagikan ke teman-teman. Sampai lokasi, kami mampir sebentar ke mushola untuk sholat dzuhur, lalu berjalan menuju hall 10 ICE BSD. Senang sekali rasanya bertemu teman-teman lagi setelah libur yang cukup panjang. Mereka tersenyum, tertawa, dan tidak ada yang memasang raut sedih. Aku juga dengan semangat membagi coklat ke teman-teman sekelasku dan beberapa teman lain yang spesial bagiku selama kuliah. Yah, tidak semua yang spesial dapat, karena keadaan membuat kami sulit ketemu. Namun, aku cukup puas karena pada akhirnya coklatku sisa dua saat semua orang disekitarku sudah dapat, hehe, alhamdulillah, tidak terjadi kekurangan.

Setelah gladi bersih, aku menuju hotel yang terletak di lokasi yang sama dengan ICE BSD untuk beristirahat.

Kamis, 18 Oktober 2018. Jam satu dini hari kakakku sampai di hotel. Ayo tidur! Harus tidur cukup! Besok harus bangun pagi! Rasanya baru menutup mata sebentar, alarm jam tiga pagi ku berbunyi, matikan, tidur lagi. Jam setengah 4, mamaku membangunkan aku, Alhamdulillah, untung dibangunin, kalau lebih lama lagi, wah pasti udah buru-buru banget.

Hal pertama yang kulakukan adalah Sarapan hehe, yak, bukan mandi, hehehe, karena aku ingin tidak kelaparan selama make up, dan inginku setelah mandi langsung makeupan biar segar hehe. setelah itu jam 4 aku selesai mandi dan mulai memberi pelembab ke wajah. Targetku adalah selesai make upan jam 5 pagi, terus pakai kerudung, karena hijab an bagiku adalah bagian dress up yang paling sulit ehehe. oke, setelah pakai pelembab, aku memakai Softlens yang menghabiskan waktu 15 menit! Karena aku tidak pernah pakai softlens sebelumnya, jadi ini benar-benar pengalaman baru buatku. Aku pakai softlens Minus 1,25 , di hari yang penting ini, aku tidak ingin pengelihatanku blur, tapi kalau pakai kacamata, selain merusak visual, kacamata bisa membuat hijab tidak rapi dan gagang yang bersentuhan dengan kulit wajah menyebabkan minyak terproduksi lebih banyak sehingga.... yes, membuat make up rusak. Ini sangat penting buat perempuan! Memang seribet itu pikiranku di saat-saat yang ku anggap penting, hehe. Ternyata, pakai softlens tidak seburuk yang aku pikirkan. Aku pikir mataku adalah tipikal mata sensitif, ekspektasiku adalah aku bakal nangis-nangis parah karena menyesuaikan benda asing itu. Alhamdulillah, mataku oke, baik-baik saja, dan nantinya softlens ini bertahan sampai 13 jam ke depan tanpa touch up! Disini ku menyimpulkan, mataku sehat, tidak terlalu kering tapi juga tidak terlalu berair, pas, ditengah-tengah, eh, rada lembab dikit, kalau skala 0 sangat kering, 100 sangat lembab, mungkin mataku ada di 60 :D

Pukul 05.10, aku sudah selesai berdandan, tapi masih touch up mengoreksi bagian-bagian yang menurutku perlu ditambah. Wisuda kali ini aku dandan sendiri, karena susah nyari MUA yang 300ribuan di Jakarta, juga karena ku sudah terlanjur beli alat make up yang habis 500ribu + softlens 200ribu, juga karena aku malas mengantri MUA kalau sama teman, dan juga karena aku ingin santai sekaligus melatih skill yang berguna untuk masa depan :))

Menuju bagian tersulit  pagi ini.... jeng jeng, yah, Hijab Do! Aku bersyukur, aku sudah berhijab jadi urusan hijab do ini aku bisa searching di internet, coba kalau masih belum pakai, pasti aku butuh banget MUA untuk hair do :3 Realita, hanya 10 menit pakai hijab, masang toga, huwala, 5.30 sudah siap untuk berangkat. Sebelum keluar kamar, foto dulu sama keluarga di dalam kamar hotel :D

Yah, walaupun targetku berangkat jam 5.30 keluar hotel, mundur beberapa menit tidak apa-apa lah ya, hehe. Keluar dari kamar, aku dan keluargaku jalan sambil bercanda, ketawa-ketawa, aku senang keluargaku senang di pagi itu. Baik Ayah, Mama, maupun kakakku, mereka mengeluarkan aura positif, mood yang bagus, suasana hati yang bahagia, sehingga aku pun juga bahagia dan bersukacita.

Waktu aku keluar kamar, ada sepasang orang tua yang bergegas mengeluarkan koper dari kamarnya sehinga kopernya terjatuh dan terbuka. Aku melihatnya di depan mataku, hanya 1 meter dari tempat aku berjalan. Jadi, ceritanya aku menginap di hotel sampai tanggal 19 Oktober, sedangkan beberapa wisudawan nginapnya cuma sampai 18 oktober dalam kondisi jam 11 siang sudah harus check out, padahal acara wisuda baru selesai jam 2 siang menurut jadwal. Jadi, yang barang-barang mereka sudah harus keluar di pagi itu karena udah tidak sempat lagi kalau nanti siang. Aku terpikir untuk membantu, karena kedua orang tua itu sepertinya lebih tua dari orang tua ku :"( Tapi, ada bisikan yang bilang "Jangan dibantu, mereka nanti malu dibantu sama orang lain." Ya sudah aku hanya mengangguk kecil lalu berjalan lagi. Rasanya pingin balik ke waktu itu :"( Aku menyesal setelah itu, harusnya aku bantu aja :"(

Kami mengantri lift bersama wisudawan dan keluarga lain.Walaupun cukup lama, tapi aku senang keluargaku masih berseri-seri, jadi suasana bahagia masih mengudara. Terus sampai kami berhasil turun, lanjut sampai keluar hotel dan perjalanan ke hall 10. Kami berjalan sambil tertawa dan bercanda. Ayahku sibuk dengan HPnya melakukan dokumentasi, Kakakku update di sosial media, dan Mamaku jalan dengan semangat menggunakan sandal hotel, tenang, sepatu seriusnya dibawa didalam totebag. Jarak hotel ke hall 10 sebenarnya cukup jauh, tapi terasa singkat dan menyenangkan saat dijalani bersama orang-orang yang bahagia. hehe.

Di kanan, kiri, depan ,belakang, banyak wisudawan berjalan bersama keluarganya. Warna toga kami yang berbeda-beda juga membuatku semangat dan tersenyum. Semuanya terlihat bersemangat dan senang, pagi itu aku terharu sekali merasakan suasana seperti ini. Aku pikir, aku bakal biasa aja ngerasain wisuda, ternyata aku senang sekali, sangat terharu, dan sangat bahagia, alhamdulillah.

Sambil jalan, aku membacakan peraturan wisuda ke keluargaku. "POKOKNYA JANGAN SAMPAI TELAT. Jam 6.30 gate ditutup, nanti kalau mama, ayah, mbak Mit telat dan gak boleh masuk, yaudah ya, jangan maksa masuk, ga boleh! Itu salah kita sendiri, kita harus tanggung jawab." Itu kata-kataku yang paling aku ingat saat briefing keluargaku.

Kami sampai di depan hall 10 jam 6.00 kalai tidak salah. Aku meminta mama dan kakakku untuk masuk duluan, sedangkan aku menunggu extraseat dari temanku untuk ayahku. Sambil nunggu, aku dapat telepon dari sahabatku, Yasmin. Hari itu dia tidak ikut wisuda karena beberapa hal, aku senang sekali, alhamdulillah, dia mengucapkan selamat dan tanya bagaimana perasaanku,Tentu aku sangat bahagia dan terharu, mataku cukup berkaca-kaca saat ditelpon dia. Aku terkesima dengan perhatian Yasmin ini, dia tidak hadir, tapi dia memberi perhatian untuk temannya, dia ingat teman-temannya wisuda, jadi dia mengubungi kami :") Terima Kasih Yasmin.

Jam 6.15, akhirnya aku bertemu temanku yang membawa extraseat untuk ayahku. Setelah transaksi selesai, langsung aku bergegas ke gate Wisudawan, karena tadi malam pemberitahuannya Typo dong, ditulis gate wisudawan tutup jam 6.20, harusnya 6.30. Yah, tapi alhamdulillah, ku sudah lega, aku takut banget jadi wisudawan terlambat karena katanya tidak diperbolehkan masuk sampai pemindahan launcher terakhir. Launcher terakhir itu, setelahnya cuma tinggal penampilan wisudawan dan pembacaan doa, artinya, udah selesai acara intinya. Dan kita diperlakukan kayak penonton aja :")

Jam 6.19 aku mengisi daftar hadir dan mendapat Pin. alhamdulillah, aku dapat pin nomor 16, prsesnsiku sebenarnya 15, tetapi, pin nomor 1 dipakai oleh IPK tertinggi di angkatan dalam jurusanku. Nomor 16 ini adalah nomor presensi Teman dekatku, Iki. Aku sedih dia tidak hadir hari ini, melihat nomornya membuatku berkaca-kaca. Kenapa gak nangis? karena harus ditahan agar makeup tidak luntur :"(

Akhirnya aku berkumpul bersama barisan wisudawan, teman-teman sekelasku. dan Ribuan mahasiswa lain. Senang lihat mereka memakai toga, cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Aku tidak menyangka ternyata aku seterharu ini melihat mereka pakai toga, kalau ingat-ingat foto kami dulu yang masih pakai seragam kuliah, akhirnya kami pakai seragam akhir, walaupun jumlah kami tidaklah sama dibanding foto pertama kami :"

Aku bahagia sekali dan sangat bersyukur, alhamdulillah, dari kemarin malam sampai pagi itu, semua berjalan baik. Suasana Keluargaku yang bagus, Suasana teman-temanku yang ceria, serta Suasana hatiku yang lepas. Mataku menangkap pemandangan yang sangat indah di sepanjang pagi itu, wajah orang-orang yang tersenyum, wajah tanpa beban, dan ekspresi-ekspresi lain yang positif. Alhamdulillah.

Waktu sudah mulai menunjukkan pukul 6.45 WIB. Aku dan temanku serta jurusan lain mulai berbaris dengan rapi untuk dipanggil masuk ke dalam Hall.
"Wisuda Politeknik Keuangan Negara STAN 2018, inilah lulusan terbaik ... "
5.000an pasang kaki berderap masuk diikuti oleh ribuan pasang mata dan puluhan lensa kamera...

Sampai Jumpa di Bagian Akhir! :D

Kamis, 11 Oktober 2018

Tingkat 1 Semester 2 D3 Akuntansi (PKN STAN part 10)

Haii!! Lama tidak jumpa, alhamdulillah lagi senang, kemarin tanggal 2 Oktober 2018, aku sudah Yudisium, dan resmi LULUS dari PKN STAN! Hore! Alhamdulillah!
Lama yaa, gak nulis postingan baru, soalnya dua bulan terakhir ini benar-benar seram, sibuk banget, ngurusin persiapan kelulusan, biasa mahasiswa tingkat akhir, cieilaah

Sebenarnya aku ingin sekali cerita tentang kelulusan kemarin, tapi mumpung lagi semangat karena abis baca komentar di PKN STAN part 9, ku jadi ingin ngelanjutin di semester 2 dulu, hehehe
Oh iya, karena aku jarang banget buka blog ini, mungkin para pembaca bisa banget kalau mau tanya-tanya atau sekedar ngasih komentar, saran, dan kritik, ke emailku di dkcnina@gmail.com, atau lewat DM instagram ke akun @dwinakc biar ku bisa baca dengan segera, see you in real life!

Oke, Semester 2 ini, setelah duka menyelimuti atmosfir kelasku karena kehilangan dua mahasiswa, kami menjalani perkuliahan seperti biasa. Tanpa disangka-sangka, kami kemasukan satu mahasiswa lama yang sebenarnya dua tahun di atas kami, tapi karena sakit, ia cuti kuliah dan masuklah di angkatan kami. kami semua manggil si Kakak dengan sebutan Kakak atau mbak, kayaknya gak ada yang berani manggil namanya tanpa imbuhan kehormatan di depannya hehehe

Ada 8 matkul lagi dan pertemuan masih sama, 16 pertemuan, check this out!
1. Pengantar Akuntansi 2
Yah, ini sih sama ya, masih teori tentang akuntansi, buku yang kami pakai pun masih sama saat itu, Kieso: Financial Accounting IFRS Edition 3e. sampulnya warna biru tua. Iya, buku akuntansi di PKN STAN pakai bahasa inggris, tapi pembelajarannya pakai Bahasa Indonesia kok, santai hehe. Buku ini waktu jamanku dikasih, dan aku pikir adik kelasku bakal dapat pinjaman drai perpustakaan, tapi ternyata tidak juga. Kayaknya dipinjami tapi tidak semua mahasiswa dapat.
Image result for kieso financial accounting
Btw, di Semester 2 ini, dosenku di matkul ini lumayan enak, banyak yang bilang beliau gak jelas kalau ngajar, tapi justru aku lebih suka beliau daripada yang di semester 1. Oh iya ini penting, jangan sampai kita benci sama dosen, karena ngaruh banget di mood belajar kita. Benci sama dosen itu merugikan diri kita sendiri, kitanya malas belajar, sedangkan si dosen gak ngerasain apa apa hehehe.

2. Lab Pengantar Akuntansi 2
Masih sama, soal-soal problem di KIESO kita kerjain di mata kuliah ini. Kebetulan aku dapat dosen yang jago banget menjelaskan, selalu tersenyum, selalu bersemangat, masih muda, dan murah nilai, namanya Pak Yudi. Bapak ini cukup legendaris di kalangan mahasiswa yang diajar, karena emang parah keren banget, besok kalau aku jadi dosen, ingin menjadi dosen seperti beliau, hehe, aamiin.

3. Pengantar Pengelolaan Keuangan Negara (PPKN)
Hya! ini jelas bukan Ppkn yang kita temui di SD-SMA (Pendidikan Kewarganegaraan). Seperti judulnya, kita belajar tentang Hukum. Isinya tentang pasal-pasal keuangan negara. Ini pelajaran hafalan, benar-benar menghafal, tidak ada hitung-hitung nya sama sekali. Pelajaran ini bobotnya 2 SKS, tapi percayalah, 100 menit seperti tidak ada ujungnya. waktu terasa berjalan dengan lambat sementara slide-demi-slide berganti di depan kelas. Dan entah kenapa, waktu pelajaran ini, kelasku jarang dapat ruangan yang kondusif (dingin dan bermeja), lebih sering dapat kelas yang ac nya mati dan tempat duduknya itu kayak tempat duduk di bimbel, sudah lengkap YAQIN satu semester anda akan Sistem Kebut Semalam menjelang ujian. hehe. eh tergantung orangnya sih sebenernya.

4. Pendidikan Agama
Yuhu! Mata Kuliah Favoritku di semeter 2 ini hehe. Kenapa? Bukan karena aku orangnya agamis ya, hehe, tapi dosenku di mata kuliah ini seru menurutku. Pelajaran agama dari SD selalu mudah kan? Disini pun sama, pelajarannya tidak sulit, ujiannya tidak sulit, dan dosennyapun aku senang. Beliau banyak mengajak diskusi, dan untuk ukuran aku yang dari SD-SMA selalu di sekolah negeri, di mata kuliah ini aku belajar ilmu-ilmu baru yang bikin aku "ooh ternyata begitu". Dosenku ini memang kelihatan agamis, tapi beliau menyampaikan Islam dengan kemasan modern, jadi aku tidak pernah merasa digurui atau disalah-salahin hehe.
oh iya, dibedain setiap agama yaa, makanya kelas jadi sepi kalau mata kuliah ini, karena yang di dalam kelas hanya yang agama Islam, yang lain di ruangan yang berbeda menyesuaikan agama masing-masing.

5. Pengantar Perpajakan
Mata kuliah ini, belajar undang-undang perpajakan. Hafalan pasal-pasal dan pengertian istilah-istilah umum di Pajak. Sungguh aku merasa berdosa setiap mata kuliah ini, ngantuk banget asli. Aku sudah berusaha duduk di depan, memperhatikan dengan sekuat tenaga, tapi selalu menutup mata, huhu, maaf Bapak Dosen :(
Yah entahlah, sejak kecil aku paling sulit untuk bekerja sama dengan sesuatu yang meminta untuk dihafal, ku lebih suka hitung-hitungan. Kalau harus menghafalpun, aku harus pakai caraku sendiri biar tidak ngantuk dan tersimpan di otak dalam waktu lama.

6. Pengantar Manajemen
Di sini belajar tentang istilah-istilah mendasar tentang Manajemen, seperti kata-kata yang biasanya di pakai di manajemen dan langkah-langkah mendasar dalam me-manajemen-kan sesuatu hehe. Udah itu aja seingatku, hehe, kami dapat kasus, terus disuruh menguraikan SWOT (Kelebihan, kelemahan, opportunity, dan threat) gitu lah, paling legend tentang kasus kambing etawa. Hafalan dan logika mungkin yang dominasi di mata kuliah ini. Tapi, nilaiku gak begitu bagus sih, hehe, aku juga sudah sadar diri di awal perkuliahan matkul ini, kayaknya aku gak akan bisa maksimal disini, hehe. (Soalnya dosennya sudah tua, dan mengajarnya sangat pelan)

7. Ekonomi Mikro
HAHAHA, ya ampun, aku kehabisan kata-kata, aku baru sadar di semester 2 diriku gak jelas banget hahahaha. Ini hafalan lagi teman-teman, kurva banyak, teori-teori ekonomi mikro, dan jenis-jenis ekonomi mikro(?) gak tau lupa, hahaha. Alhamdulillah, setelah melewati PIE (Pengantar Ilmu Ekonomi), aku jadi lebih mengerti sedikit lebih baik tentang ekonomi. Jadi, alhamdulillah bisa mengikuti matkul ini dengan modal PIE di semester 1 kemarin.

8. Hukum Perdata
Tentu saja ini hafalan. Istilah-istilah dalam Hukum Perdata kita pelajari disini, Undang-undang lagi, pasal-pasal lagi, dan pengertian-pengertian dalam hukum perdata. Mata kuliah ini 2 SKS, menurutku mata kuliah ini lebih baik daripada PPKN, dosenku disini masih muda, aku duduk di depan tidak sia-sia, aku mengerti karena dosennya menjelaskan dengan jelas dan beliau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik.

Di akhir semester 2 ini, kami kehilangan dua orang lagi. Yang satu karena nilai kurang, dan yang satu lagi karena melanggar etika. Temanku ini tidak sengaja membawa kertas materi di ruang ujian, tapi ketahuannya baru di tengah ujian, jadi dia dianggap tidak berintegritas dengan membawa contekan ke ruang ujian.

Itulah akhir tingkat 1 ku di PKN STAN (tahun 2015-2016). Alhamdulillah, aku bahagia dan bersyukur telah terlewati satu tahun di PKN STAN. IPK ku naik di semester 2 ini, dulu di semester 1, IPku 3,53 dan semester 2 ini menjadi 3,60. Ternyata, walaupun menurutku lebih susah di semester 2 yang penuh hafalan, eh  malah nilaiku lebih bagus haha, mungkin karena sudah pemanasan di semester 1.

TIPS UTS UAS ala DWINAKC
Sebenarnya IPKku bukan IPK outstanding ya di PKN STAN, karena aku sadar kemampuanku, aku bukan orang yang jenius banget, juga sebenarnya di kampus, tidak ada yang minta tips ujian ke aku, hehehe. Yah karena aku orang biasa, tengah-tengah, yang hanya berharap selalu cumlaude di setiap semester. Tapi boleh lah, aku berbagi pengalaman untuk kalian yang berambisi tapi tidak terlalu ambis hehe

1. Jangan iri sama teman yang suka main
Gak perlu di kampus, di SD-SMA pasti ada rasa iri sama teman yang suka main terus. Mungkin hari-hari biasa tidak apa apa kalau main, tapi kalau udah mau ujian, udahlah, kurang-kurangin mainnya, bersusah-susah dulu baru bersenang-senang kemudian. Biasanya dua minggu sebelum ujian, aku sudah mulai review materi, minggu pertama belajar semua materi, minggu ke dua ngerjain soal-soal. Terus malam sebelum ujian, ngerjain soal-soal sambil buka materi.
Bahaya banget ini beneran! Teman sangat mempengaruhi gaya hidupmu, silakan berteman dengan orang yang suka main, tapi waktu udah mau ujian, jangan main terus!

2. Tulis semua yang kita tahu
Kita 16 minggu kuliah, dan 70% nilai kita HANYA ditentukan dengan UTS dan UAS. Sayang banget kalau kita nulis jawaban singkat. Aku sarankan, menulis jawaban itu beserta pengertiannya, kalau bisa contohnya juga. Nulis yang banyak dan nyambung serta berbobot, yaa jangan asal nulis juga hehe. Jangan ragu nambah kertas.
Aku selalu nulis banyak waktu ujian, setidaknya, kalau jawabanku salah, dosen yang membaca itu bisa mengerti kalau kita sudah berusaha untuk menjawab. Jangan sampai kita tidak menjawab sama sekali atau kosong, itu kalau di jamanku sangat bahaya, kalau soal ujiannya susah semua, emang kita bakal ngosongin semua nya? enggak kan. Dosen pasti berpikir kita gak berusaha dan dosenpun bingung kalau mau memberi nilai tambah gimana caranya kalau kita gak nulis apa-apa.

3. Tulisan yang bisa dibaca
Tulisan rapi dan besar-besar ini merupakan ide dari mamaku. Bayangkan dosen, sudah berumur, gak usah berumur deh, seumuran kita aja deh, harus mengoreksi ratusan jawaban mahasiswa, malam-malam, coba tulisan mahasiswanya kecil-kecil, gak rapi, pasti emosi itu si Dosen, belum dibaca udah males duluan.
Aku kalau ujian tulisanku besar, dan pakai kombinasi bolpoin biru, hijau, dan hitam, terkadang warna merah juga serta stabilo untuk menjelaskan kurva-kurva di ekonomi mikro. Biasanya, judul ku kasih warna biru, sub judul warna hijau, kalau ada poin-poin, gambar poinnya ku kasih stabilo, sisanya warna hitam, yah pokoknya sebisa mungkin tidak lebay, tapi rapi dan menarik. Kayak Guru Les Ganesha Operation kalau bikin catatan hehehe.

4. Sehatkan Jasmani dan Rohani
Olahraga, makan teratur, jangan diet, jangan kekurangan makan, sholat, minta maaf sama orang-orang, ngasih semangat ke orang-orang, bantu teman belajar, bantu teman ngerjain tugas, yah pokoknya menenangkan diri itu sangat penting. dan ini dilakuin jangan cuma deket ujian doang, tetapi dilakukan terus selama kuliah sehari-hari.

Banyak yang bilang kuliah itu susah, tapi juga ada kok yang bilang kuliah itu menyenangkan. Aku jauh lebih senang kuliah daripada SD-SMA, kuliah itu kita lebih bebas mengekspresikan diri, kita juga menentukan mau hidup seperti apa di kuliah ini. Jadi, menurutku, manfaatkan waktu dengan baik dan carilah kebahagiaanmu.

Sekian, Semangat! Bismillah!

Dosen Lab Pengakun 2 Nih

Pendidikan Agama