Setelah latihan selama semingguan
Sehari sebelum tes kebugaran dan kesehatan, aku mengecek tensi
Itu hari Senin, paginya aku kuliah, lalu siangnya sebelum masuk di jadwal ke-dua, aku pulang karena dimarahi ayah, kata beliau, "Besok tes kesehatan kok hari ini malah kuliah, istirahat yang banyak di rumah sana."
Sebelum sampai rumah, aku mengecek tensi di apotek dekat rumah, dan tensiku adalah.....
103/60
Fantastis, aku memang darah rendah, tapi tidak disangka itu benar-benar rendah
Siang itu, aku langsung dibelikan tongseng kambing dan makan yang banyak dagingnya, hehe
Lalu tidur sampai jam setengah 5 sore
Sholat, skipping 80kali
Lalu malamnya tidur cepat setelah mempersiapkan baju yang dipakai buat tes besok
Jam 6.15 aku sampai di Balai Diklat Keuangan (BDK) Yogyakarta
Sudah banyak yang mengantri dan aku dapat nomor 281 dari 300 lebih peserta yang tes hari itu
Aku lupa pukul berapa, tapi masih pagi, mungkin jam 9 lebih, aku sudah masuk ruang regstrasi dan dapat cap pertama di tangan
Setelah registrasi, langsung cek kesehatan, di dalam itu cepat, tapi memang ngantri di luar yang lama
Cek kesehatan, kami lepas sepatu dan kaus kaki
Diukur tinggi badan dan berat badan, saat itu tinggiku tercatat 167cm dan berat badan 54,5 kg
Lalu di tes buta warna pakai gambar-gambar yang ada di google, tapi yaa tidak di google juga sih, di kertas gitu, tapi itu tes manual, baca angka dalam gambar
Lalu tes mata minus, kalau di Jogja, alatnya biasa, isinya ada gambar papan catur begitu, mataku tak mampu melihat dengan baik, hahaha, benar-benar cuma bisa lihat 3 gambar terbesar dari 18an, itu aja burem banget, pakai kekuatan batin, hahaha
Selanjutnya cek tensi, Alhamdulillah tensiku 110/70, Normaalll
Lalu ke tempat dokter yang jaga, di tanya-tanya apakah ada penyakit bawaan, lalu bagian perut di tekan dan ditempel stetoskop hehe
Keputusan dokter aku sehat dan diberikan izin untuk ikut tes kebugaran
Lokasi tes kebugaran di lapangan dekat BDK Yogyakarta
Sepuluh orang diangkut dalam satu mobil dan menempuh perjalanan mungkin 3 menitan
Sampai di Lokasi, kami menunggu giliran
Aku dan sembilan orang lainnya menunggu 15 menit, lalu kami dapat luaran berwarna lengkap dengan nomor punggung (seperti yang dipakai pemain bola kalau latihan)
Ada warna biru, emas, dan merah
Kelompokku dapat warna biru, aku dapat nomor 4, jadi lengkaplah namaku Biru 4
Ciee nomor empat, nomor punggungnya kapten basket ku tercintaahh, mbak Faraaa <3<3<3
Satu kloter lari ada 3 kelompok, yang berarti 30 orang berlari dalam waktu bersamaan
Setiap satu putaran, kami harus meneriakan nama lapangan kami, yaitu warna baju dan nomor punggung, ya namaku Biru 4
Tiga puluh orang jadi 6 baris, aku di baris nomor dua
Ketika waktu dimulai, semua berlari dengan kencang, aku berada di paling belakang
Aku tetap tenang, pokoknya lari, simpan tenaga, tidak mengenal istilah jalan, apalagi berhenti
Panjang lapangan saat itu 300 meter
Setiap satu putaran, aku berteriak dengan lantang "BIRUU EMPAATT", biar aku semangat, dan panitia bisa memberi perhatian kepadaku hihihi
Lariku tidak tambah lambat, tapi juga tidak tambah cepat sampai putaran ke-tiga
Sampai putaran ke-dua akhir, aku masih paling belakang
Di putaran ke-tiga, aku mulai menyalip tiga sampai lima perempuan, laki-laki juga mulai menyalip aku
Di putaran ke-empat, waktu kurang 5 menit, aku mulai menyalip 80% peserta perempuan, karena mereka jalan
Di putaran mau dapat lima, waktu tinggal 2 menit, aku benar-benar lelah, dan rasanya sulit menambah kecepatan
Panitia mulai menghitung 10 detik mundur, aku langsung berlari secepat mungkin dan dapat 100 meter lebih
Hingga akhirnya, aku berhasil menempuh 1495meter
Yah, tidak sampai 5 putaran, tapi aku cukup puas karena aku tidak jalan sedikitpun
Temanku, laki-laki, dia sama-sama D3 Akuntansi seperti aku, dia berhasil 7 putaran, berarti kira-kira 2100 meter
Lalu kami istirahat mungkin 10 menit, sambil duduk dan berbagi makanan sama teman-teman satu kelompok
Aku tidak merasa capek sekali, mengatur napas 30 detik saja, aku sudah merasa kuat lagi
Lanjut lari angka delapan aku lasanakan dengan tenaga penuh
Instruktur mencontohkan dari kiri, tapi karena aku latihan dari kanan, jadi, aku memulai dari kanan
Yak, sudah itu saja, aku tidak tahu berapa detik, karena saat itu aku bertanya, instruktur tidak mau memberi tahu
Aku cemas dengan perolehan lari 12 menitku yang tidak begitu tinggi
Tapi karena aku membaca artikel yang memberi tahu kalau ada perempuan yang lolos dengan jarak 1200 meter, aku merasa punya harapan
Akhirnya, saat pulang, aku mendapat cap ke-tiga
Kadang aku berpikiran bahwa PKN - STAN tidak hanya melihat seberapa jauh kita lari, tapi lebih condong ke sebuah patokan, lalu kalau kita sudah memenuhi patokan tersebut, ada pertimbangan lain yang menjadi penentu kelolosan
Semua penting, dari tes tulis, tes kebugaran, tes kesehatan
Jadi walaupun kita berlari 720 detik sampai rasanya mau pingsan, kemudian lari angka delapannya kita memakan waktu yang lama, bisa jadi nilai kita jadi turun gara-gara lari angka delapan itu
Hanya anggapanku saja sih
Alhamdulillah, tanganku bergetar ketika Minggu pagi temanku mengirim pesan beserta gambar daftar nama
pesannya singkat, tetapi mengena....
"Selamat ya, kamu ke Jakarta"
See You!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar